Minangkabau memiliki prosesi pernikahan yang sangat beragam, begitu juga atribut pakaian dan perhiasan yang dikenakan pengantinnya dikala melangsungkan pernikahan. Masing-masing nagari memiliki karakteristik busana pengantin dan hiasan kepala yang dikenakan pengantin juga berbeda. Berikut ini tata cara perkawinan adat Minang, Sumatera Barat, Indonesia. Selain bercirikan megah, mewah dan meriah, pelaminan bernuansa emas dan perak. Gaun pengantin umumnya berbentuk tiga dimensi. Pada dasarnya prosesi pernikahan terdiri dari beberapa tahapan. Secara garis besar dapat dilihat berikut:
1. Maresek
Maresek merupakan penjajakan pertama sebagai permulaan dari rangkaian tatacara pelaksanaan pernikahan. Sesuai dengan sistem kekerabatan di Minangkabau, pihak keluarga wanita mendatangi pihak keluarga pria. Lazimnya pihak keluarga yang datang membawa buah tangan berupa kue atau buah-buahan sesuai dengan sopan santun budaya timur. Pada awalnya beberapa wanita yang berpengalaman diutus untuk mencari tahu apakah pemuda yang dituju berminat untuk menikah dan cocok dengan si gadis. Prosesi bisa berlangsung beberapa kali perundingan sampai tercapai sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak keluarga
2. Meminang dan Bertukar Tanda
Keluarga calon mempelai wanita mendatangi keluarga calon mempelai pria untuk meminang. Bila tunangan diterima, berlanjut dengan bertukar tanda sebagai simbol pengikat perjanjian dan tidak dapat diputuskan secara sepihak. Acara melibatkan orang tua atau ninik mamak dan para sesepuh dari kedua belah pihak. Rombongan keluarga calon mempelai wanita datang dengan membawa sirih pinang lengkap disusun dalam carano atau kampla yaitu tas yang terbuat dari daun pandan. Menyuguhkan sirih diawal pertemuan dengan harapan apabila ada kekurangan atau kejanggalan tidak akan menjadi gunjingan. Sebaliknya, hal-hal yang manis dalam pertemuan akan melekat dan diingat selamanya. Selain itu juga disertakan oleh-oleh kue-kue dan buah-buahan. Benda-benda yang dipertukarkan biasanya benda-benda pusaka seperti keris, kain adat atau benda lain yang bernilai sejarah bagi keluarga. Benda-benda ini akan dikembalikan dalam suatu acara resmi setelah berlangsung akad nikah. Tata caranya diawali dengan juru bicara keluarga wanita yang menyuguhkan sirih lengkap untuk dicicipi oleh keluarga pihak laki-laki sebagai tanda persembahan. Juru bicara menyampaikan lamaran resmi. Jika diterima berlanjut dengan bertukar tanda ikatan masing-masing. Selanjutnya berembug soal tata cara penjemputan calon mempelai pria.
3. Mahanta / Minta Izin
Calon mempelai pria mengabarkan dan mohon doa restu rencana pernikahan kepada mamak-mamaknya, saudara-saudara ayahnya, kakak-kakaknya yang telah berkeluarga dan para sesepuh yang dihormati. Hal yang sama dilakukan oleh calon mempelai wanita, diwakili oleh kerabat wanita yang sudah berkeluarga dengan cara mengantar sirih. Bagi calon mempelai pria membawa selapah yang berisi daun nipah dan tembakau (namun saat ini sedah digantikan dengan rokok). Sementara bagi keluarga calon mempelai wanita ritual ini menyertakan sirih lengkap. Ritual ini ditujukan untuk memberitahukan dan mohon doa rencana pernikahannya. Biasanya keluarga yang didatangi akan memberikan bantuan untuk ikut memikul beban dan biaya pernikahan sesuai kemampuan.
4. Babako – Babaki
Pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (disebut bako) ingin memperlihatkan kasih sayangnya dengan ikut memikul biaya sesuai kemampuan. Acara berlangsung beberapa hari sebelum acara akad nikah. Perlengkapan yang disertakan biasanya berupa sirih lengkap (sebagai kepala adat), nasi kuning singgang ayam (makanan adat), antaran barang yang diperlukan calon mempelai wanita seperti seperangkat busana, perhiasan emas, lauk pauk baik yang sudah dimasak maupun yang masih mentah, kue-kue dan sebagainya. Sesuai tradisi, calon mempelai wanita dijemput untuk dibawa ke rumah keluarga ayahnya. Kemudian para tetua memberi nasihat. Keesokan harinya, calon mempelai wanita diarak kembali ke rumahnya diiringi keluarga pihak ayah dengan membawa berbagai macam barang bantuan tadi.
5. Malam Bainai
Bainai berarti melekatkan tumbukan halus daun pacar merah atau daun inai ke kuku-kuku calon pengantin wanita. Tumbukan ini akan meninggalkan bekas warna merah cemerlang pada kuku. Lazimnya berlangsung malam hari sebelum akad nikah. Tradisi ini sebagai ungkapan kasih sayang dan doa restu dari para sesepuh keluarga mempelai wanita. . Filosofinya : Bimbingan terakhir dari seorang ayah dan ibu yang telah membesarkan puterinya dengan penuh kehormatan, karena setelah menikah maka yang akan membimbingnya lagi adalah suaminya. Busana khusus untuk upacara bainai yakni baju tokoh dan bersunting rendah. Perlengkapan lain yang digunakan antara lain air yang berisi keharuman tujuh kembang, daun iani tumbuk, payung kuning, kain jajakan kuning, kain simpai dan kursi untuk calon mempelai. Bersamaan dengan inai dipasang, berkumandang syair tradisi Minang pada malam bainai diwarnai dengan pekikan seruling. Calon mempelai wanita dengan baju tokoh dan bersunting rendah dibawa keluar dari kamar diapit kawan sebayanya. Acara mandi-mandi secara simbolik dengan memercikkan air harum tujuh kembang oleh para sesepuh dan kedua orang tua. Selanjutnya, kuku-kuku calon mempelai wanita diberi inai.
6. Manjapuik Marapulai
Ini adalah acara adat yang paling penting dalam seluruh rangkaian acara perkawinan menurut adat Minangkabau. Calon pengantin pria dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita untuk melangsungkan akad nikah. Prosesi ini juga dibarengi pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa. Lazimnya pihak keluarga calon pengantin wanita harus membawa sirih lengkap dalam cerana yang menandakan datangnya secara beradat, pakaian pengantin pria lengkap, nasi kuning singgang ayam, lauk pauk, kue-kue serta buah-buahan. Untuk daerah pesisir Sumatera barat biasanya juga menyertakan payung kuning, tombak, pedang serta uang jemputan atau uang hilang.Rombongan utusan dari keluarga calon mempelai wanita menjemput calon mempelai pria sambil membawa perlengkapan. Setelah prosesi sambah mayambah dan mengutarakan maksud kedatangan, barang-barang diserahkan. Calon pengantin pria beserta rombongan diarak menuju kediaman calon mempelai wanita.
7. Penyambutan di Rumah Anak Daro
Tradisi menyambut kedatangan calon mempelai pria di rumah calon mempelai wanita lazimnya merupakan momen meriah dan besar. Diiringi bunyi musik tradisional khas Minang yakni talempong dan gandang tabuk, serta barisan Gelombang Adat timbal balik yang terdiri dari pemuda-pemuda berpakaian silat, serta disambut para dara berpakaian adat yang menyuguhkan sirih.
Sirih dalam carano adat lengkap, payung kuning keemasan, beras kuning, kain jajakan putih merupakan perlengkapan yang biasanya digunakan.Keluarga mempelai wanita memayungi calon mempelai pria disambut dengan tari Gelombang Adat timbal balik. Berikutnya, barisan dara menyambut rombongan dengan persembahan sirih lengkap. Para sesepuh wanita menaburi calon pengantin pria dengan beras kuning. Sebelum memasuki pintu rumah, kaki calon mempelai pria diperciki air sebagai lambang mensucikan, lalu berjalan menapaki kain putih menuju ke tempat berlangsungnya akad.
8. Akad Nikah
Diawali pembacaan ayat suci, ijab kabul, nasehat perkawinan dan doa. Prosesi aqad nikah dilangsungkan sebagaimana biasa, sesuai syariat Islam. Ini merupakan pengejawantahan dari ABS-SBK (Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah) dan SMAM (Syara’ Mangato, Adat Mamakai). . Ijab Kabul umumnya dilakukan pada hari Jum’at siang
9. Basandiang di pelaminan
Marapulai dijapuik pihak anak daro. sesudah melakukan akad nikah untuk basandiang di rumah anak daro. Anak daro dan marapulai menanti tamu alek salingka alam diwarnai musik di halaman rumah. Ada lima acara adat Minang yang lazim dilaksanakan seusai akad nikah. Yaitu memulang tanda, mengumumkan gelar pengantin pria, mengadu kening, mengeruk nasi kuning dan bermain coki.
* Memulangkan tanda
Setelah resmi sebagai suami istri maka tanda yang diberikan sebagai ikatan janji sewaktu lamaran dikembalikan oleh kedua belah pihak, sebab barang memiliki nilai historis dan simbol pengikat mempelai.
*Mengumumnkan gelar pengantin pria
Gelar sebagai tanda kehormatan dan kedewasaan yang disandang mempelai pria lazimnya diumumkan langsung oleh ninik mamak kaumnya. Sesuatu yang sangat khas Minangkabau ialah bahwa setiap laki-laki yang telah dianggap dewasa harus mempunyai gelar. Ukuran dewasa seorang laki-laki ditentukan apabila ia telah berumah tangga. Oleh karena itulah untuk setiap pemuda Minang, pada hari perkawinannya ia harus diberi gelar pusaka kaumnya. Gelar suku tertentu berbeda dengan suku lain. Jadi suku Chaniago, Koto, Piliang memiliki gelar masing-masing.
Kalau untuk menantu yang berasal dari Minang, gelar adat yang yang diberikan oleh kaumnya disampaikan secara resmi dalam kesempatan ini langsung oleh ninik mamak atau yang mewakili keluarga pengantin pria. Untuk menantu yang bukan berasal dari Minang. Gelar ini disebutkan secara resmi oleh wakil keluarga Ayah pengantin Pria.
Filosofinya : Seorang semenda harus lah dihormati oleh keluarga pengantin wanita dan tidaklah layak untuk memanggilnya hanya dengan menyebut namanya saja. Itu dapat dilakukan terhadap anak-anak kecil, sedangkan pemuda yang sudah kawin menurut tata tertib adat disebut sudah "gadang” sudah bisa dibawa berunding. "Ketek banamo-Gadang bagala”. Dan gelar ini juga harus disebutkan secara resmi ditengah-tengah orang ramai. Inilah yang disebut acara "Malewakan gala Marapulai”.
*Mengadu Kening
Pasangan mempelai dipimpin oleh para sesepuh wanita menyentuhkan kening mereka satu sama lain. Kedua mempelai didudukkan saling berhadapan dan diantara wajah keduanya dipisahkan dengan sebuah kipas, lalu kipas diturunkan secara perlahan. Setelah itu kening pengantin akan saling bersentuhan. Filosofinya : Mereka sudah syah menjadi Muhrim. Dan persentuhan kulit tidak lagi membatalkan uduk mereka.
*Mangaruak Nasi Kuning
Prosesi ini mengisyaratkan hubungan kerjasama antara suami istri harus selalu saling menahan diri dan melengkapi. Ritual diawali dengan kedua pengantin berebut mengambil daging ayam yang tersembunyi di dalam nasi kuning. Bagian tubuh ayam yang terambil menandakan peranan masing-masing dalam rumah tangga. Kepala ayam artinya dominan dalam perkawinan. Dada ayam artinya berlapang dada dan penyabar. Paha dan sayap berarti menjadi pelindung keluarga dan anak-anaknya.
*Bermain Coki
Coki adalah permaian tradisional Ranah Minang. Yakni semacam permainan catur yang dilakukan oleh dua orang, papan permainan menyerupai halma. Permainan ini bermakna agar kedua mempelai bisa saling meluluhkan kekakuan dan egonya masing-masing agar tercipta kemesraan.
* Tari Payung
Dipercayai sebagai tarian pengantin baru. Syair `Berbendi-bendi ke sungai tanang`, berarti pasangan yang baru menikah pergi mandi ke kolam yang dinamai sungai Tanang yang mencerminkan berbulan madu. Penari memakai payung melambangkan peranan suami sebagai pelindung istri
10. Manikam Jajak
Satu minggu setelah akad nikah, umumnya pada hari Jum’at sore, kedua pengantin baru pergi ke rumah orang tua serta ninik mamak pengantin pria dengan membawa makanan. Tujuan dari upacara adat Manikam jajak di Minang ini adalah untuk menghormati atau memuliakan orang tua serta ninik mamak pengantin pria seperti orang tua dan ninik mamak sendiri.
Senin, 24 April 2017
Jalan Jalan Ke Museum Fatahillah
Siapa sih orang Jakarta yang ga tau Museum Fatahillah? Museum yang satu ini kepopulerannya mungkin mengalahkan museum-museum lainnya di Jakarta kayak Museum Nasional alias Museum Gajah yang ada di deket Monas. Walaupun nama resminya Museum Sejarah Jakarta, kebanyakan orang mengenalnya dengan nama Museum Fatahillah dikarenakan di depannya terdapat sebuah lapangan luas menyerupai plaza yang diberi nama Taman Fatahillah.
Lapangan ini setiap akhir pekan selalu ramai dipadati wisatawan dari dalam dan luar Jakarta yang ingin menikmati suasana di kota tua. Di sekeliling Taman Fatahillah memang terdapat berbagai bangunan tua dan juga dua buah museum lain, Museum Wayang di sebelah barat dan Museum Seni Rupa dan Keramik di sebelah timur.

Bangunan museum awalnya digunakan sebagai Balai Kota Batavia (Stadhuis van Batavia) yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal VOC, Johan Van Hoorn. Bentuknya konon menyerupai Royal Palace yang ada di Amsterdam. Sejujurnya sih saya merasa kalo bangunannya lebih mirip sama gedung SMAN 3 dan SMAN 5 di Bandung, hehehe.

Tepat di bawah tiang bendera yang berada di bagian depan gedung, terdapat plakat bertuliskan “Museum Sejarah Jakarta diresmikan oleh Gubernur KDH DKI Jakarta Ali Sadikin, 30 Maret 1974.” Sebelumnya, gedung ini pernah difungsikan sebagai Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kantor pengumpulan logistik Dai Nippon, lalu pasca kemerdekaan sempat dijadikan markas Kodim 0503 Jakarta Barat hingga tahun 1968. Museum Sejarah Jakarta sendiri sebelumnya udah ada tapi menempati gedung yang sekarang beralih menjadi Museum Wayang.

Di hadapan Museum Fatahillah terdapat gedung kantor pos yang melayani keperluan komunikasi dari Batavia ke seluruh Indonesia ini didirikan pada tahun 1928. Bangunannya memiliki jendela vertikal yang sangat banyak sehingga menjamin ruangan di dalamnya memperoleh pencahayaan yang cukup.

Tepat di sebelah barat gedung kantor pos terdapat Gedoeng Jasindo yang baru saja beberapa tahun direnovasi sehingga tampak lebih ciamik. Gedoeng yang saat ini dimiliki oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) ini dibangun pada tahun 1912 dan digunakan sebagai kantor NV West-Java Handel-Maatschappij (WEVA). Di sebelahnya lagi, ada Cafe Batavia yang udah terkenal sebagai rumah makan di kawasan ini. Pemandangan Museum Fatahillah dari sini keren banget lho.

Sementara itu, di antara kantor pos dan Gedung Jasindo terdapat Meriam Si Jagur yang terkenal karena bentuk tangannya yang seringkali dianggap porno. Zaman dulu, orang Portugis dulu kalo keluar di malam hari selalu mencoba menutupi semua lubang, termasuk sela-sela jari untuk mencegah masuknya roh jahat yang dipercaya masuk dari lubang-lubang di tubuh. Yak, Si Jagur ini asalinya adalah meriam Portugis dari Malaka yang direbut oleh Belanda. Meriam raksasa yang dibuat dari 14 meriam yang besinya dilebur menjadi satu ini pada tahun 1641 kemudian diboyong ke Batavia untuk memperkuat pertahanan kota.

Museum Sejarah Jakarta dibuka setiap hari Selasa hingga hari Minggu dari jam 9 sampe jam 3 sore. Mengingat begitu padatnya wisatawan yang mengunjungi kawasan kota tua, kalo ga mau berdesak-desakan, ada baiknya kalo kamu masuk museum tepat ketika baru dibuka. Kamu bisa membeli tiket di ruangan kecil yang ada di sayap barat bangunan. Harganya tergolong murah banget, orang dewasa cuma dikenai biaya 5 ribu rupiah aja. Untuk mahasiswa, pelajar, anak-anak, atau rombongan biayanya bahkan bisa lebih murah lagi.

Saya dengan terburu-buru memasuki ruangan demi ruangan di lantai satu karena takut pengunjungnya keburu rame sehingga saya sulit mengambil foto-foto koleksi museum. Walau sebenernya koleksi museum mencapai 23 ribu lebih, namun hanya sekitar 500an saja yang dipamerkan ke pengunjung.

Pada salah satu dinding museum tergantung museum karya S. Sudjojono yang berjudul “Penyerangan Mataram ke Batavia”. Lukisan yang proses pembuatannya memakan waktu hingga 37 tahun ini menceritakan pertempuran antara tentara Mataram yang berasal dari berbagai suku di Nusantara dan serdadu VOC di Batavia. Di dalam lukisan terdapat figur Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja Mataram ketiga, dan Jan Pieterszoon Coen, Gubernur Jenderal VOC, yang merupakan pucuk pimpinan dari masing-masing kubu yang bertikai.

Di lantai satu, pengunjung dapat mengetahui proses perkembangan kota Batavia pada awal-awal pendiriannya. Lalu ada juga ilustrasi-ilustrasi berupa peta, gambar bangunan, serta potret kehidupan warganya di masa itu.

Setelah puas melihat-lihat replika-replika prasasti, lukisan, diorama, maket, model replika, dan berbagai perkakas di lantai satu, di lantai dua pengunjung dapat melihat perabot-perabot kayu yang digunakan semasa pemerintahan Belanda.


Menurut saya sih, di lantai dua ini koleksinya amat sangat ga menarik. Ada sketsel atau penyekat ruangan, lemari kaca, lemari berlaci, meja, dan kursi. Spot foto juga ga ada yang menarik. Palingan di depan sketsel yang ukiran-ukirannya indah atau di depan sebuah lemari (Schepenkast) yang dulunya dipake buat naro arsip karena ukurannya yang cukup masif.

Dari lantai dua ini juga kita bisa ngeliat Taman Fatahillah dan air mancur yang berada di tengah-tengahnya. Bangunan air mancur berbentuk segi delapan ini merupakan satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat dari tahun 1743 hingga akhir abad ke-19. Air mancur yang sekarang hanyalah replika dari air mancur asli yang direkonstruksi pada tahun 1972.
Turun dari lantai 2, saya masuk ke bagian belakang museum yang disebut Masa Prasejarah. Di sini kita bisa mengetahui penemuan-penemuan bersejarah yang berasal dari daerah-daerah di sekitar Jakarta, seperti Prasasti Tugu, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Cidanghiang, Prasasti Batutulis, Prasasti Jambu, Prasasti Padrao, Arca Siwa, Arca Rajarsi, dan lain-lain lengkap dengan keterangannya. Prasasti-prasasti yang ada di sini merupakan replika, karena yang aslinya saya pikir ada di Museum Nasional.

Keluar ke halaman belakang, masih ada beberapa ruangan lain di gedung museum yang bisa kita kunjungi. Ada penjara bawah tanah di sebelah kanan pintu keluar, menuruni tangga. Sayangnya, ruangan ini ga bisa kita masuki karena tergenang air. Terus, naik ke lantai dua lagi, ternyata ada ruangan di lantai dua yang ga bisa dimasuki dari ruangan-ruangan penuh mebel tadi. Di sini disimpan berbagai koleksi pecah belah seperti botol, vas bunga, mangkok, dan teko. Karena agak tersembunyi, ga banyak pengunjung yang masuk sampe ke sini.

Kalo mau beli kenang-kenangan, ada toko cenderamata yang menjual berbagai benda hasil kerajinan tangan. Sebagai orang Indonesia sih, menurut saya isinya ga ada yang menarik. Udah sering liat di tempat lain. Ga ada yang unik. Tapi kalo buat dikasih liat sama turis-turis asing, masih bisa lah.


Tepat di belakang gedung museum, ada patung Dewa Hermes yang dulunya pernah dipasang di Jembatan Harmoni, sementara yang sekarang ada di sana justru merupakan replikanya. Dewa ini kerap dijadikan simbol dari organisasi pos karena dalam Mitologi Yunani memang bertugas untuk membawa pesan. Ciri khasnya adalah ia menggunakan sandal bersayap serta membawa tongkat yang disebut Caduceus.


Wisata ke Museum Fatahillah bisa dikatakan lengkap karena di halaman belakang ada pedagang jajanan kuliner khas Betawi, kerak telor dan es selendang mayang. Ada pikulan toge goreng juga sih, tapi kayaknya lagi ga jualan. Hmm, jalan-jalan saya kali ini bisa dikatakan berakhir dengan indah kenyang.
Masa Depan Indonesia
Ketika saya membayangkan Indonesia di masa depan. Ketika Dunia Baru telah banyak berubah. Ketika generasi baru telah menapakinya. Saya mendapati bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar.
Indonesia ditakdirkan menjadi bangsa yang besar. Sebenarnya semua bangsa ditakdirkan menjadi besar, tetapi hanya Indonesia yang spesial. Karena saya warga negara Indonesia. Karena anda warga negara Indonesia. Karena kita adalah warga negara Indonesia. Maka Indonesia ditakdirkan menjadi negara besar.
Indonesia sebagai bangsa yang besar, itulah visi saya. Ukuran bangsa yang besar sangat beragam penafsirannya dan tidak ada yang salah. Walaupun begitu, kita tidak bisa meraih semua ukuran dalam sekejap.Saya akan fokus dalam beberapa ukuran di awal pemerintahan nanti jika terpilih:
Selama ini kementrian selalu berubah setiap kali pergantian pemerintahan. Mentri mungkin jabatan yang sedikit politis, tetapi saya menyayangkan jika para deputi yang sudah belajar banyak akhirnya berganti pula. Bahkan, saya lebih mengharapkan menteri dilantik dari deputi-deputi yang berpengalaman. Politis iya, tapi utamakan profesionalisme.
Untuk itu, saya akan menerapkan sistem Pegawai Negeri Sipil untuk kementrian. Untuk permulaan, saya tetap menganggap deputi-deputi dari pemerintahan sekarang (Dendi Uzumaki) sebagai deputi-deputi saya dan mengangkat salah seorang sebagai menteri. Kecuali jika ada yang mengundurkan diri, saya akan menerimanya. Tapi jika mereka tetap berada di kementrian, mereka akan mendapat kenaikan status menjadi tingkat dua. Tingkat satu adalah tingkat pertama kali masuk dalam kementrian. Gaji PNS akan bergantung dengan tingkatnya. Setiap minggu setiap menteri akan menaikkan tingkat PNS yang bekerja sesuai / melebih target serta menurunkan tingkat / memecat PNS yang bekerja di bawah target.
Saya akan membuat sebuah kementrian bernama Kementrian Keuangan (Ministry of Finance). Setelah kementrian ini terbentuk, kementrian-kementrian lainnya wajib memberikan proposal anggaran setiap kementrian. Proposal anggaran tersebut akan digabung menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (State Budget). Saya akan mengajukan APBN tersebut kepada Kongres Indonesia. Proposal tersebut akan termasuk gaji menteri dan PNS, anggaran militer, anggaran media, dan sebagainya.
Gubernur NBI akan berada di bawah Kementrian Keuangan dan salah satu tugasnya adalah menyalurkan dana pemerintahan ke setiap kementrian. Tugas lainnya adalah menerbitkan Surat Hutang Negara, dimana Negara akan meminjam sejumlah uang yang kemudian akan dibayar dicicil. Surat Hutang Negara ini akan membiayai negara mengingat batasan proposal donate dari treasury.
ABeRI akan berada di bawah Kementrian Pertahanan. Panglima ABeRI akan dipilih Menteri Pertahanan dari para prajurit ABeRI. Saya akan mengembalikan Logistik Rakyat dan IndoTank sebagai sarana yang semestinya: sebuah panggilan darurat untuk mempersenjatai warga sipil turun dalam peperangan dibiayai oleh negara. Dalam kata lain, Logistik Rakyat dan IndoTank tidak akan buka setiap saat.
ABeRI adalah satu-satunya unit militer yang dibiayai negara, kecuali dalam status darurat, yang mana itu sendiri mempunyai tahapan-tahapan statusnya sendiri (kapan membayar unit militer swasta, kapan mempersenjatai warga sipil, dsb). Kekuatan ABeRI akan sangat bergantung dengan anggaran yang disetujui oleh Kongres Indonesia.
Saya termasuk orang yang berpikir waras untuk tidak mencari perang. Ada beberapa perang yang memang perlu kita hadapi. Ada perang yang pantas kita dapatkan. Tapi tidak waras untuk memulai sebuah peperangan tanpa maksud kemenangan, entah itu perebutan suatu wilayah atau deklarasi sebuah prinsip (membantu sekutu, memberikan pelajaran, dsb). Maka, ketika nanti akan tiba saatnya kita perlu / pantas untuk perang, saya akan melakukannya.
Saya ulangi: Ketika saatnya perang, kita akan melakukannya.
Saya akan menurunkan semua pajak hingga batas minimum persentase pajak. Logistik Rakyat dan IndoTank akan saya kembalikan posisinya menjadi tidak buka setiap saat. Saya yakin kebijakan saya menutup kedua pembiayaan sipil tersebut akan menuai protes, salah satunya akan meminta saya menurunkan pajak. Pajak tidak hanya dipakai untuk kedua tempat tersebut, tapi rakyat akan lebih terfokus ke jumlah Indonesian Rupiah (IDR) yang menumpuk berjuta-juta di treasury. Ada batas maksimal pemanfaataan uang dari treasury ke NBI. Harus ada yang mengosongkan treasury tersebut dan saya memilih pemerintahan saya. Lambat laun kita akan menemukan persentase pajak yang pas, tapi untuk sekarang, mari kita minimalkan.
Pemerintah selama ini selalu menjadi pengamat media saja, memberikan hukuman ketika media melanggar peraturan Kementrian Komunikasi dan Informasi (MoCI / Menkominfo) atau beberapa bulan belakangan lomba-lomba dengan hadiah-hadiah untuk yang membuat artikel yang berkualitas.
Tidak ada yang salah dari semua itu, tapi mari kita coba perspektif lainnya. Di dunia nyata, ketika media massa swasta telah menghasilkan pemberitaan yang bagus, media massa milik pemerintah-lah yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan contoh dan mengawali semangat pemberitaan yang bersifat jurnalistik, tidak hanya menjual.
Maka dengan itu Menkominfo akan mempunyai dua sub. Sub yang pertama akan berisikan lomba-lomba seperti biasa. Sub yang kedua akan membawahi Radio eRepublik Indonesia (ReRI), Twitter @erepindo, Facebook erepindo.official, dan tidak lupa sebuah koran dari organisasi resmi pemerintah (mungkin ‘Istana Negara’).
Saya akan mencoba meniru sistem mentoring yang lebih agresif. Welcome Message akan diganti dengan beberapa petunjuk dasar bertahan hidup di eRepublik dan sebuah ajakan untuk mendaftarkan diri via formulir ke sistem mentoring. Kementrian Pendidikan Nasional (Mendiknas) akan menerbitkan formulir untuk pendaftaran menjadi mentor. Pencocokan akan dilakukan secara berkala dan kekurangan / kelebihan mentor akan diumumkan.
Sisanya saya akan mendukung pelanjutan program kerja menteri-menteri. Ide-ide lomba dan kegiatan yang bermunculan, termasuk yang berada di program kerja calon presiden lainnya, akan saya serahkan ke kesiapan menteri-menteri yang akan melakukannya. Saya sendiri hanya akan memberikan arahan, layaknya seorang presiden, jadi saya akan sangat fleksibel.
Sekian, saya dikejar waktu untuk kerja (tadi ketiduran, setelah semalaman diculik oleh kambink pemburu). Mohon maaf atas program kerja yang saya terbitkan lewat dari janji saya. Terima kasih atas dukungannya selama ini dan tetaplah dukung saya.
Indonesia ditakdirkan menjadi bangsa yang besar. Sebenarnya semua bangsa ditakdirkan menjadi besar, tetapi hanya Indonesia yang spesial. Karena saya warga negara Indonesia. Karena anda warga negara Indonesia. Karena kita adalah warga negara Indonesia. Maka Indonesia ditakdirkan menjadi negara besar.
Indonesia sebagai bangsa yang besar, itulah visi saya. Ukuran bangsa yang besar sangat beragam penafsirannya dan tidak ada yang salah. Walaupun begitu, kita tidak bisa meraih semua ukuran dalam sekejap.Saya akan fokus dalam beberapa ukuran di awal pemerintahan nanti jika terpilih:
😉Kementrian:
Selama ini kementrian selalu berubah setiap kali pergantian pemerintahan. Mentri mungkin jabatan yang sedikit politis, tetapi saya menyayangkan jika para deputi yang sudah belajar banyak akhirnya berganti pula. Bahkan, saya lebih mengharapkan menteri dilantik dari deputi-deputi yang berpengalaman. Politis iya, tapi utamakan profesionalisme.
Untuk itu, saya akan menerapkan sistem Pegawai Negeri Sipil untuk kementrian. Untuk permulaan, saya tetap menganggap deputi-deputi dari pemerintahan sekarang (Dendi Uzumaki) sebagai deputi-deputi saya dan mengangkat salah seorang sebagai menteri. Kecuali jika ada yang mengundurkan diri, saya akan menerimanya. Tapi jika mereka tetap berada di kementrian, mereka akan mendapat kenaikan status menjadi tingkat dua. Tingkat satu adalah tingkat pertama kali masuk dalam kementrian. Gaji PNS akan bergantung dengan tingkatnya. Setiap minggu setiap menteri akan menaikkan tingkat PNS yang bekerja sesuai / melebih target serta menurunkan tingkat / memecat PNS yang bekerja di bawah target.
😉Keuangan:
Saya akan membuat sebuah kementrian bernama Kementrian Keuangan (Ministry of Finance). Setelah kementrian ini terbentuk, kementrian-kementrian lainnya wajib memberikan proposal anggaran setiap kementrian. Proposal anggaran tersebut akan digabung menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (State Budget). Saya akan mengajukan APBN tersebut kepada Kongres Indonesia. Proposal tersebut akan termasuk gaji menteri dan PNS, anggaran militer, anggaran media, dan sebagainya.
Gubernur NBI akan berada di bawah Kementrian Keuangan dan salah satu tugasnya adalah menyalurkan dana pemerintahan ke setiap kementrian. Tugas lainnya adalah menerbitkan Surat Hutang Negara, dimana Negara akan meminjam sejumlah uang yang kemudian akan dibayar dicicil. Surat Hutang Negara ini akan membiayai negara mengingat batasan proposal donate dari treasury.
😉Militer:
ABeRI akan berada di bawah Kementrian Pertahanan. Panglima ABeRI akan dipilih Menteri Pertahanan dari para prajurit ABeRI. Saya akan mengembalikan Logistik Rakyat dan IndoTank sebagai sarana yang semestinya: sebuah panggilan darurat untuk mempersenjatai warga sipil turun dalam peperangan dibiayai oleh negara. Dalam kata lain, Logistik Rakyat dan IndoTank tidak akan buka setiap saat.
ABeRI adalah satu-satunya unit militer yang dibiayai negara, kecuali dalam status darurat, yang mana itu sendiri mempunyai tahapan-tahapan statusnya sendiri (kapan membayar unit militer swasta, kapan mempersenjatai warga sipil, dsb). Kekuatan ABeRI akan sangat bergantung dengan anggaran yang disetujui oleh Kongres Indonesia.
Saya termasuk orang yang berpikir waras untuk tidak mencari perang. Ada beberapa perang yang memang perlu kita hadapi. Ada perang yang pantas kita dapatkan. Tapi tidak waras untuk memulai sebuah peperangan tanpa maksud kemenangan, entah itu perebutan suatu wilayah atau deklarasi sebuah prinsip (membantu sekutu, memberikan pelajaran, dsb). Maka, ketika nanti akan tiba saatnya kita perlu / pantas untuk perang, saya akan melakukannya.
Saya ulangi: Ketika saatnya perang, kita akan melakukannya.
😉Ekonomi:
Saya akan menurunkan semua pajak hingga batas minimum persentase pajak. Logistik Rakyat dan IndoTank akan saya kembalikan posisinya menjadi tidak buka setiap saat. Saya yakin kebijakan saya menutup kedua pembiayaan sipil tersebut akan menuai protes, salah satunya akan meminta saya menurunkan pajak. Pajak tidak hanya dipakai untuk kedua tempat tersebut, tapi rakyat akan lebih terfokus ke jumlah Indonesian Rupiah (IDR) yang menumpuk berjuta-juta di treasury. Ada batas maksimal pemanfaataan uang dari treasury ke NBI. Harus ada yang mengosongkan treasury tersebut dan saya memilih pemerintahan saya. Lambat laun kita akan menemukan persentase pajak yang pas, tapi untuk sekarang, mari kita minimalkan.
😉Media:
Pemerintah selama ini selalu menjadi pengamat media saja, memberikan hukuman ketika media melanggar peraturan Kementrian Komunikasi dan Informasi (MoCI / Menkominfo) atau beberapa bulan belakangan lomba-lomba dengan hadiah-hadiah untuk yang membuat artikel yang berkualitas.
Tidak ada yang salah dari semua itu, tapi mari kita coba perspektif lainnya. Di dunia nyata, ketika media massa swasta telah menghasilkan pemberitaan yang bagus, media massa milik pemerintah-lah yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan contoh dan mengawali semangat pemberitaan yang bersifat jurnalistik, tidak hanya menjual.
Maka dengan itu Menkominfo akan mempunyai dua sub. Sub yang pertama akan berisikan lomba-lomba seperti biasa. Sub yang kedua akan membawahi Radio eRepublik Indonesia (ReRI), Twitter @erepindo, Facebook erepindo.official, dan tidak lupa sebuah koran dari organisasi resmi pemerintah (mungkin ‘Istana Negara’).
😉Pendidikan
Saya akan mencoba meniru sistem mentoring yang lebih agresif. Welcome Message akan diganti dengan beberapa petunjuk dasar bertahan hidup di eRepublik dan sebuah ajakan untuk mendaftarkan diri via formulir ke sistem mentoring. Kementrian Pendidikan Nasional (Mendiknas) akan menerbitkan formulir untuk pendaftaran menjadi mentor. Pencocokan akan dilakukan secara berkala dan kekurangan / kelebihan mentor akan diumumkan.
Sisanya saya akan mendukung pelanjutan program kerja menteri-menteri. Ide-ide lomba dan kegiatan yang bermunculan, termasuk yang berada di program kerja calon presiden lainnya, akan saya serahkan ke kesiapan menteri-menteri yang akan melakukannya. Saya sendiri hanya akan memberikan arahan, layaknya seorang presiden, jadi saya akan sangat fleksibel.
Sekian, saya dikejar waktu untuk kerja (tadi ketiduran, setelah semalaman diculik oleh kambink pemburu). Mohon maaf atas program kerja yang saya terbitkan lewat dari janji saya. Terima kasih atas dukungannya selama ini dan tetaplah dukung saya.
Langganan:
Komentar (Atom)