ARTI SEBUAH KELUARGA
Keluarga adalah permata yang sangat berharga bagi hidup saya, dalam
keluarga kasih sayang, cinta, kebersamaan dapat saya peroleh di dalam
keluarga. Tidak bisa di bayangkan jika saya hidup tanpa keluarga,
mungkin saya sudah terlantar dalam kehidupan diluar sana dan merasa
kesepian.
Sesekali saya pernah merasa kesepian ketika kakak, adik, dan orangtua
saya semua telah tertidur pada saat malam hari, saat itu suasana sangat
sepi dan akupun merasa sedikit takut, sehingga membuat ku sulit untuk
tertidur, ingin rasanya untuk membangunkan mereka semua agar suasana
menjadi ramai kembali. Itu sedikit contoh betapa berharganya keluarga
itu.
Tanpa keluarga saya mungkin saya tidak akan seperti ini hidup enak,
bisa sekolah, hidup senang, dan saya merasa sangat beruntung dan
bersyukur masih bisa hidup dengan keluarga yang lengkap, sedangkan
banyak diluar sana yang hidup tanpa berdampingan dengan keluarganya,
bahkan ada dari mereka yang dari kecil sudah di tinggal oleh
keluarganya, mereka yang hidup tanpa keluarga belum tentu hidup bahagia
seperti saya saat ini.
Dalam keluarga terdapat orangtua yang dengan ikhlas merawat saya dari
kecil sampai saya beranjak remaja, orang tua saya membiayai saya
sekolah agar saya bisa menjadi orang yang bermanfaat dan menjadi orang
yang sukses kelak nanti.
Ayah yang merupakan sebagai kepala keluarga, bekerja dengah penuh
semangat demi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah
tangga, membiyai uang sekolah adik, kakak, dan aku serta melindungi
keluargaku dari segala ancaman yang mencoba membahayakan keluarga. Dan
ibuku ialah seseorang yang biasa menyediakan hidangan makanan untuk
keluarga kami, suasana makan bersama keluarga lebih terasa nikmat
walaupun hidangan yang di sediakan hanya sayur asem, ikan asin, dan
sambel, dibandingkan ketika makan sendiri walaupun di restoran.
Saya mempunyai kakak, walaupun saya sering bertengkar kakak saya
sering menolong saya saat saya sedang mengalami masalah. Jadi keluarga
yang terdiri dari Ayah, ibu, kakak, adik dan serta bebarapa orang lain
yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan akan
selalu membutuhkan satu sama lain.
Begitu besar peran keluarga dalam kehidupan kita ini, oleh karena
bersyukurlah kalian yang masih memiliki keluarga yang lengkap, dan
bahagiakan lah orangtua kalian sampai akhir hayat mereka.
Sekian dari saya, Wassalamualaikum
Selasa, 27 Desember 2016
ADAT ISTIADAT MINANGKABAU
ADAT ISTIADAT MINANGKABAU
Minang atau Minangkabau adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatan Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada nama ibukota propinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun masyarakat ini biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan Urang Awak (bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri).
Menurut A.A. Navis, Minangkabau lebih kepada kultur etnis dari suatu rumpun Melayu yang
tumbuh dan besar karena sistem monarki, serta menganut sistem adat yang
khas, yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan
atau matrilineal, walaupun budayanya juga sangat kuat diwarnai ajaran agama Islam.
Saat ini masyarakat Minang merupakan masyarakat penganut matrilineal
terbesar di dunia. Selain itu, etnik ini juga telah menerapkan sistem
proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu dengan
adanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan permasalahan
hukum. Prinsip adat Minangkabau tertuang singkat dalam pernyataan Adat basandi syara', syara' basandi Kitabullah (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Al-Qur'an) yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam.
Orang
Minangkabau sangat menonjol dibidang perniagaan, sebagai profesional
dan intelektual. Mereka merupakan pewaris terhormat dari tradisi tua Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang
gemar berdagang dan dinamis. Hampir separuh jumlah keseluruhan anggota
masyarakat ini berada dalam perantauan. Minang perantauan pada umumnya
bermukim di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam,Palembang, dan Surabaya. Di luar wilayah Indonesia, etnis Minang banyak terdapat di Negeri Sembilan, Malaysia dan Singapura.
Masyarakat Minang memiliki masakan khas yang populer dengan sebutan masakan Padang, dan sangat digemari di Indonesia bahkan sampai mancanegara.
Adat
dan budaya Minangkabau bercorakkan keibuan (matrilineal), dimana pihak
perempuan bertindak sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan.
Menurut tambo, sistem adat Minangkabau pertama kali dicetuskan oleh dua orang bersaudara, Datuk Perpatih Nan Sebatang dan Datuk Ketumanggungan.
Datuk Perpatih mewariskan sistem adat Bodi Caniago yang demokratis,
sedangkan Datuk Ketumanggungan mewariskan sistem adat Koto Piliang yang
aristokratis. Dalam perjalanannya, dua sistem adat yang dikenal dengan kelarasan ini saling isi mengisi dan membentuk sistem masyarakat Minangkabau.
Dalam
masyarakat Minangkabau, ada tiga pilar yang membangun dan menjaga
keutuhan budaya serta adat istiadat. Mereka adalah alim ulama, cerdik
pandai, dan ninik mamak, yang dikenal dengan istilah Tali nan Tigo Sapilin.
Ketiganya saling melengkapi dan bahu membahu dalam posisi yang sama
tingginya. Dalam masyarakat Minangkabau yang demokratis dan egaliter,
semua urusan masyarakat dimusyawarahkan oleh ketiga unsur itu secara
mufakat.
Bahasa
Minangkabau merupakan salah satu anak cabang bahasa Austronesia.
Walaupun ada perbedaan pendapat mengenai hubungan bahasa Minangkabau
dengan bahasa Melayu,
ada yang menganggap bahasa yang dituturkan masyarakat ini sebagai
bagian dari dialek Melayu, karena banyaknya kesamaan kosakata dan bentuk
tuturan di dalamnya, sementara yang lain justru beranggapan bahasa ini
merupakan bahasa mandiri yang berbeda dengan Melayu serta ada juga yang
menyebut bahasa Minangkabau merupakan bahasa proto-Melayu.
Rumah adat
Rumah adat Minangkabau disebut dengan Rumah Gadang,
yang biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk
dalam suku tersebut secara turun temurun. Rumah Gadang ini dibuat
berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bagian muka dan
belakang. Umumnya berbahan kayu, dan sepintas kelihatan seperti bentuk
rumah panggung dengan atap yang khas, menonjol seperti tanduk kerbau
yang biasa disebut gonjong dan dahulunya atap ini berbahan ijuk sebelum berganti dengan atap seng.
Namun
hanya kaum perempuan dan suaminya, beserta anak-anak yang jadi penghuni
rumah gadang. Sedangkan laki-laki kaum tersebut yang sudah beristri,
menetap di rumah istrinya. Jika laki-laki anggota kaum belum menikah,
biasanya tidur di surau.
Surau biasanya
dibangun tidak jauh dari komplek rumah gadang tersebut, selain
berfungsi sebagai tempat ibadah, juga berfungsi sebagai tempat tinggal
lelaki dewasa namun belum menikah.
Perkawinan
Dalam adat budaya Minangkabau, perkawinan merupakan
salah satu peristiwa penting dalam siklus kehidupan, dan merupakan masa
peralihan yang sangat berarti dalam membentuk kelompok kecil keluarga
baru pelanjut keturunan. Bagi lelaki Minang, perkawinan juga menjadi
proses untuk masuk lingkungan baru, yakni pihak keluarga istrinya.
Sedangkan bagi keluarga pihak istri, menjadi salah satu proses dalam
penambahan anggota di komunitas rumah gadangmereka.
Dalam prosesi perkawinan adat Minangkabau, biasa disebut baralek, mempunyai beberapa tahapan yang umum dilakukan. Dimulai dengan maminang(meminang), manjapuik marapulai (menjemput pengantin pria), sampai basandiang (bersanding di pelaminan). Setelah maminang dan muncul kesepakatan manantuan hari (menentukan hari pernikahan), maka kemudian dilanjutkan dengan pernikahan secara Islam yang biasa dilakukan di Mesjid, sebelum kedua pengantin bersanding di pelaminan. Pada nagari tertentu setelah ijab kabul di depan penghulu atau tuan kadi, mempelai pria akan diberikan gelar baru sebagai panggilan penganti nama kecilnya.[29] Kemudian masyarakat sekitar akan memanggilnya dengan gelar baru tersebut. Gelar panggilan tersebut biasanya bermulai dari sutan, bagindo atau sidi di kawasan pesisir pantai. Sedangkan di kawasan luhak limo puluah, pemberian gelar ini tidak berlaku.
Sumber :
http://rizkynuryandi.blogspot.co.id/2011/04/adat-istiadat-minangkabau.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Minangkabau
DAMPAK PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERHADAP LINGKUNGAN
Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Lingkungan
A. Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Lingkungan
Joseph Schumpeter (dalam Marchinelli
dan Smelser,1990 :14-20) mengisyaratkan tentang pentingnya inovasi dalam proses
pembangunan ekonomi di suatu negara. Dalam hal ini, pesatnya hasil penemuan
baru dapat dijadikan sebagai ukuran kemajuan pembangunan ekonomi suatu bangsa. Dari
berbagai tantangan yang dihadapi dari perjalanan sejarah umat manusia, kiranya
dapat ditarik selalu benang merah yang dapat digunakan sebagai pegangan mengapa
manusia “survival” yaitu oleh karena teknologi. Teknologi memberikan kemajuan
bagi industri baja, industri kapal laut, kereta api, industri mobil, yang
memperkaya peradaban manusia.. Teknologi juga mampu menghasilkan sulfur
dioksida, karbon dioksida, CFC, dan gas-gas buangan lain yang mengancam
kelangsungan hidup manusia akibat memanasnya bumi akibat efek “rumah kaca”.
Teknologi yang diandalkan sebagai
istrumen utama dalam “revolusi hijau” mampu meningkatkan hasil pertanian,-
karena adanya bibit unggul, bermacam jenis pupuk yang bersifat suplemen,
pestisida dan insektisida. Dibalik itu, teknologi yang sama juga menghasilkan
berbagai jenis racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, bahkan
akibat rutinnya digunakan berbagi jenis pestisida ataupun insektisida mampu
memperkuat daya tahan hama tananam misalnya wereng dan kutu loncat.
Teknologi juga memberi rasa aman dan
kenyamanan bagi manusia akibat mampu menyediakan berbagai kebutuhan seperti
tabung gas kebakaran, alat-alat pendingin (Iemari es dan AC), berbagai jenis
aroma parfum dalam kemasan yang menawan, atau abat anti nyamuk yang praktis
untuk disemprotkan, dan sebagainya. Serangkai dengan proses tersebut, ternyata
CFC (chlorofluorocarbon) dan tetrafluoroethylene polymer yang digunakan justru
memiliki kontribusi bagi menipisnya lapisan ozone di stratosfer.
Teknologi memungkinkan negara-negara
tropis (terutama negara berkembang) untuk memanfaatkan kekayaan hutan alamnya
dalam rangka meningkatkan sumber devisa negara dan berbagai pembiayaan
pembangunan, tetapi akibat yang ditimbulkannya merusak hutan tropis sekaligus
berbagai jenis tanaman berkhasiat obat dan beragam jenis fauna yang langka.
Bahkan akibat kemajuan teknologi, era
sibernitika yang mengglobal dapat dikomsumsi oleh negara-negara miskin
sekalipun karena kemampuan komputer sebagai intrumen informasi yang tidak memiliki
batas ruang. Dalam hal ini, jaringan Internet yang dapat diakses dengan biaya
yang tidak mahal menghilangkan titik-titik pemisah yang diakibatkan oleh jarak
yang saling berjauhan. Kemanjuan teknologi sibernitika ini meyakini ekonom
Peter Drucker (Toruan, dalam Jakob Oetama (ep.) 1999:35, bahwa kemajuan yang
telah dicapai oleh negara maju akan dapat disusul oleh negara-negara
berkembang, terutama oleh menyatunya negara maju dengan negara berkembang dalam
blok perdagangan.
Berdasarkan data perbandingan tersebut,
indikasi kebijaksanaan harus menitikberatkan perhatian yang lebih bagi upaya
untuk mengkreasi penemuan-penemuan teknologi, melalui tahapan mempelajari
proses akuisisi dan peningkatkan kemampuan teknologi yang telah dikuasai.
Berdasarkan hasil studi empiris yang
pernah dilakukan oleh Magrath dan Arens pada tahun 1987 (Prasetiantono, di
dalam Sudjana dan Burhan (ed.), 1996: 95), diperkirakan bahwa akibat erosi
tanah yang terjadi di Jawa nilai kerugian yang ditimbulkannya telah mencapai
0,5 % dari GDP, dan lebih besar lagi jika diperhitungkan kerusakan lingkungan
di Kalimantan akibat kebakaran hutan, polusi di Jawa, dan terkurasnya kandungan
sumber daya tanah di Jawa.
Terjadinya penurunan kualitas air
permukaan di sekitar daerah-daerah industri. Konsentrasi bahan pencemar yang
berbahaya bagi kesehatan penduduk seperti merkuri, kadmium, timah hitam,
pestisida, pcb, meningkat tajam dalam kandungan air permukaan dan biota airnya.
Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau, sedangkan di
musim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang
berakibat merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah rusak.
Temperatur udara maksimal dan minimal
sering berubah-ubah, bahkan temperatur tertinggi di beberapa kola seperti
Jakarta sudah mencapai 37 derajat celcius. Terjadi peningkatan konsentrasi
pencemaran udara seperti CO, NO2r S02, dan debu. Sumber daya alam yang dimiliki
bangsa Indonesia terasa semakin menipis, seperti minyak bumi dan batubara yang
diperkirakan akan habis pada tahun 2020. Luas hutan Indonsia semakin sempit
akibat tidak terkendalinya perambahan yang disengaja atau oleh bencana
kebakaran. Kondisi hara tanah semakin tidak subur, dan lahan pertanian semakin
memyempit dan mengalami pencemaran.
B.
Dampak Positif Dan Negatif Tehadap Teknologi
Lingkungan
1.
Dampak Positif Bidang industri:
a.
Diperluasnya
lapangan kerja dengan berdirinya industri atau pabrik baru.
b.
Perkembangan
industri bertambah baik, misalnya dengan penelitian dan pengembangan di bidang
industri transportasi, elektronika, dan industri rekayasa.
c.
Berkembangnya
tanaman sebagai bahan baku industri (kapas untuk industritekstil, kayu sengon,
dan pinus untuk industri kertas).
d.
Diciptakannya
mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai sumber pencemaran lingkungan dapat di
urangi.
e.
Peningkatan
industri ekspor migas dan nonmigas.
f.
Memperoleh devisa
dari industri pariwisata.
2.
Bidang Pertanian:
a.
Bertambahnya varietas
baru dan unggul.
b.
Peningkatan
hasil produksi pertanian.
c.
Dikenal dan dipakainya
alat-alat pertanian modern.
d.
Dikenalnya sistem
pemupukan dan obat-obatan hama.
e.
Pemberantasan
hama dengan pesawat terbang di perkebunan.
1.
Dampak
Negatif Bidang lingkungan alam:
a.
Lahan pertanian,
perkebunan, peternakan, dan kehutanan semakin sempit karena dibangun banyak
perumahan.
b.
Rusaknya lingkungan
alam, karena dibangunnya industri atau pabrik.
c.
Terjadinya banjir
dan erosi karena penebangan hutan tidak terkendali. (al: ilegal loging)
d.
Untuk pemenuhan
kebutuhan primer dan sekundernya manusia mengeksploitasi alam.
e.
Pemupukan yang
berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah.
f.
Penyemprotan peptisida
berimbas makhluk hidup yang lain terkena racun tahan lama yang dapat menyebar
dalam rantai makanan ke ekosistemnya sehingga dapat memengaruhi mata rantai
makhluk hidup yang memakannya.
g.
Terjadinya pencemaran
udara akibat pembakaran hutan yang menghasilkan CO2 dan CO.
h.
Terjadinya pencemaran
air dari buangan limbah industri.
i.
Terjadinya pencemaran
udara dari asap-asap industri, mobil, dan kendaraan bermotor.
j.
Terjadinya pencemaran
tanah, bau, dan sampah-sampah industri dan rumah tangga.
Sedangkan pandangan teknologi yang
diciptakan manusia untuk lingkungan hidupnya menjadikan teknologi sebagai
pengatur keseimbangan terhadap kerusakan yang telah dilakukan oleh manusia dan
mengakibatkan manusia sangat ketergantungan terhadap penggunaan teknologi.
Penemuan yang canggih dalam bidang
industri ini menyebabkan dampak bagi lingkungan. Dimana terdiri dari :
lingkungan alam fisik ( air,udara, tanah), lingkungan alam biotik(tumbuhan,
hewan, manusia), lingkungan buatan ( waduk, bendungan), serta lingkungan sosial
( kelangsungan hidup manusia).
Untuk itu sasaran pembangunan dalam
bidang industri harus ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan
ini dapat dirasakan melalui manfaat yang ada dalam teknologi. Perlu dihindari
pula dampak negatifnya. Karena itu aspek lingkungan yaitu pelestarian
lingkungan baik masa kini maupun masa dating harus selalu menjadi perhatian
setiap pembangunan. Agar dalam setiap pembangunan berwawasan lingkungan
ditetapkan PPRI No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,
yaitu hasil studi mengenai dampak suatu
kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan proses
pengambilan keputusan.
Namun, pada kenyataanya dampak
kegiatan manusia terhadap lingkungan berupa :
1.
Mutasi Gen yaitu
perubahan gen dalam kromosom (letak dan sifat) yang menyebab-kan perubahan
sifat individu tanpa perubahan jumlah dan susunan kromosomnya lazim disebut
MUTASI saja. misalnya dengan sinar X.
2.
Dampak Rumah
Kaca Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon
dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung
es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek
rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara
Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perkiraan, efek rumah kaca
telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C. Bila kecenderungan peningkatan
gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan
global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas
CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari
permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi
menjadi meningkat. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas
karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas
CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara
dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan
laut untuk mengabsorpsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami: 25%
dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45%
diabsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
3.
Hujan Asam
Dalam
kehidupan sehari-hari, tentunya kita mengenal hujan yang memang hampir kita
jumpai setiap hari. Hujan secara umum bersifat asam (pH sedikit di bawah 6)
karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk
sebagai asam lemah (H2CO3). Jenis asam dalam hujan yang biasa terjadi ini
sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Sedangkan, hujan asam yang kita kenal
dapat diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Istilah
Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang polusi industri di Inggris (Anonim, 2001). Tetapi istilah hujan asam
tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam. Deposisi asam ada dua jenis,
yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering ialah peristiwa
kerkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat
terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun
asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan
yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi
jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran. Deposisi basah ialah turunnya
asam dalam bentuk hujan. Secara alami
hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses
biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan
oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan
bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang
dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di
atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tana
4.
Lubang
Lapisan Ozon Ozon adalah lapisan gas yang terdapat di atmosfer, tepatnya di
lapisan stratosfer. Gas ozon terdapat dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaanya
sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk di bumi, Sinar matahari yang
memancar ke permukaan bumi mengandung radiasi sinar ultra violet yang berbahaya.
Sebelum mencapai ke permukaan bumi, molekul ozon menyerap radiasi ultra viole.
Sinar tersebut kemudian akan menguraikan ozon menjadi oksigen.
Namun ozon dapat terbentuk kembali
dari gabungan oksigen dan Radiasi sinar
ultra violet yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kecepatan pertumbuhan
tanaman, sehingga tumbuhan akan menjadi kerdil dan akibatnya, hasil panen akan
berkurang. bagi manusia, sinar ultra violet yang berlebihan dapat menimbulkan
kanker kulit, katarak, menurunnya sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit, dan
suhu udara terasa semakin panas. dengan demikian dapat dibayangkan apa yang
terjadi jika lapisan ozon rusak atau bocor. Kemajuan teknologi dan aktivitas
manusia memicu terjadinya kerusakan keseimbangan proses penguraian yang terjadi
pada laipsan ozon. Gangguan tersebut terjadi karena adanya golongan senyawa
klorofluorokarbon [CFC-chloro fluoro carbon] atau yang lebih dikenal sebagai
FREON.
Freon memiliki sifat tidak beracun,
tidak mudah terbakar, stabil, ringan, tidak larut dalam air dan murah sehingga
sangat menguntungkan. Karena sifat stabil tersebut, maka freon akan lolos
hingga ke lapisan stratosfer dimana ozon berada tanpa mengalami perubahan
kimia. Di lapisan ini, freon akan terurai oleh radiasi sinar ultra violet.
Penguraian senyawa freon akan
menghasilkan atom klor bebas yang sangat reaktif dan bersifat merusak lapisan
ozon. Laipsan ozon yang rusak tidak bisa terpulihkan lagi secara alami. Jika
dilihat dari foto satelit, laipsan ozon yang telah rusak tampak seperti lubang
sehingga disebut lubang ozon [ozon hole]. Sedangkan zat-zat yang dapat
menipiskan lapisan ozon disebut zat penipis lapisan ozon atau Ozon Depleting
Substance (ODS).
5.
Pencemaran
Air
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena
alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan
yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada
eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
C.
Dampak Kemajuan Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi informasi telah
membawa berbagai dampak bagi kehidupan kita baik dampak positif maupun dampak
negatif yang diperoleh akibat kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh teknologi
informasi kepada kita untuk bertukar informasi dan meminimalisir waktu dan
tenaga yang diperlukan untuk melakukan pertukaran informasi tersebut.
1.
Dampak positif teknologi informasi:
a.
Informasi
yang disampaikan lebih up to date dan akurat karena prosesnya cepat
b.
Komunikasi
jarak jauh pun menjadi sangat cepat dan praktis
c.
Menyediakan
informasi umum yang dapat menambah wawasan kita
d.
Dengan
internet dapat menghemat biaya dan tenaga yang dikeluarkan bila dibandingkan
dengan bertukar informasi melalui pos surat.
2.
Dampak negatif teknologi informasi:
a.
Munculnya
kejahatan jenis baru, misalnya penipuan dengan cara memanipulasi data pada
rekening bank, pencurian informasi berharga melalui sabotase jaringan
informasi, virus computer, penyadapan email, dsb.
b.
Pelanggaran
terhadap hak-hak privasi
c.
Pembajakan
lagu dan film
d.
Penyebaran
hal-hal yang berbau sara dan pornografi semakn cepat
D.
Menyikapi Kemajuan Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi informasi telah
banyak membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan kita, oleh sebab itu
sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui cara yang tepat dalam menyikapi
kemajuan teknologi informasi tersebut untuk menghindarkan pengaruh dari hal-hal
yang negatif yang turut dibawa oleh kemajuan teknologi informasi.
Sumber :
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-dampak-perkembangan-teknologi.html
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-dampak-perkembangan-teknologi.html
MASALAH SOSIAL DI MASYARAKAT
Masalah Sosial Masyarakat & Contoh Masalah Sosial Masyarakat di Indonesia
Pengertian
:
Masyarakat
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut.
Penduduk
dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu memungkinkan untuk
terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti masyarakat akan
terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa
penduduk.
Demikian
pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal,
hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merupakan hasil dari suatu
masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat. Tetapi juga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak
didukung oleh kebudayaan. Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan inipun merupakan juga hubungan yang saling
menentukan.
MASALAH
SOSIAL YANG ADA DI MASYARAKAT
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang
mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat
menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.
Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat)
jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan,
dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat,
dsb.
Contoh Masalah
Sosial Masyarakat di Indonesia
Indonesia adalah negara yang mempunyai penduduk sangat
padat terutama di kota-kota besar. Dengan jumplah penduduk yang sangat padat,
membuat Indonesia banyak mengalami masalah sosial. Masalah sosial itu sendiri dirumuskan
atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai
suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat
dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama.
Misalnya saja Kemiskinan, Pendidikan dan kejahatan. Tak
hanya itu, Masalah lain yang paling banyak di indonesia juga ada seperti
Banyaknya pengangguran dan kurangnya keadilan untuk masyarakat terutama
masyarakat kecil. bukan menjadi rahasia lagi, Indonesia memiliki catatan hukum
yang jelek.
Kadang yang salah terlihat benar dan yang benar bisa
terlihat salah. Kesenjangan kadang juga timbul antara si kaya dan si miskin.
Dan berikut ini sedikit Contoh Masalah sosial yang ada di masyarakat Indonesia :
1.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan di
indonesia terjadi bukan hanya di daerah pelosok saja, tetapi juga terjadi di
daerah perkotaan yang konon menjanjikan banyak kemewahan.
Hal ini terjadi
karena banyak faktor, dan diantaranya adalah masalah pendidikan yang belum bisa
semua masyarakat indonesia rasakan. Akan tetapi menurut survai, Kemiskinan di
indonesia semakin berkurang .
2.
Pendidikan
Indonesia termasuk negara yang tingkat pendidikannya
cukup rendah di dunia. Banyak sekali anak-anak yang harusnya sekolah, mereka
sibuk membantu orang tuanya untuk bekerja mencari nafkah.
Pastinya mereka
(anak-anak indonesia) ingin merasakan sekolah seperti anak-anak yang lain. akan
tetapi keadaan perekonomian orang tua yang kurang mampu membuat mereka mengubur
keinginan tersebut. Meskipun pemerintah telah mengucurkan dana BOS, tetapi pada
kenyataannya masih banyak anak-anak dijalanan ketika jam sekolah.
3.
Kejahatan
Indonesia memiliki
tingkat kriminalitas yang tinggi, apalagi di daerah kota besar. Jenis kejahatan
yang dilakukan juga beragam, dari segi motif dan caranya. Tapi paling banyak
yang terjadi adalah kejahatan yang timbul karena faktor ekonomi.
Ini terjadi bukan
hanya pada orang yang kurang terpelajar, akan tetapi orang yang terpelajarpun
juga kadang masuk dalam daftar orang yang melakukan tindakan kriminal. misalnya
saja pemalakan, tawuran dsb. Ini bisa dilihat di acara televisi yang setiap
hari pasti ada tayangan kriminal yang terjadi entah itu di ibu kota atau di
daerah.
4.
Pengangguran
Pengangguran
adalah masalah serius yang dihadapi indonesia sejak beberapa tahun yang lalu.
Jumplah penduduk yang semakin banyak tak diimbangi dengan jumplah lapangan
kerja yang banyak pula, sehingga terjadi banyak pengangguran.
Pengangguran juga
bertambah seiring kebiasaan masyarakat yang datang dari daerah memadati ibu
kota. Kadang mereka datang dengan modal nekat tanpa ketrampilan khusus sehingga
di kota mereka tak punya kerjaan. Sebenarnya lapangan pekerjaan bisa kita
ciptakan sendiri tanpa harus pergi ke ibukota.
5.
Keadilan
Keadilan adalah
kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut
benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat
kepentingan yang besar.
John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah
satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan
adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya
kebenaran pada sistem pemikiran" [1]. Tapi, menurut kebanyakan teori juga,
keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil"
[2]. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum,
dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan
keadilan.
Sumber :
PERBEDAAN MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN
PERBEDAAN MASYARAKAT PERKOTA DENGAN DESA
A. Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
- Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
- Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
- Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
- Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
- Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
- Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.
B. Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup
bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian
mereka. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan
batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota
masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup
dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama
sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung
jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam
masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1. Didalam masyarakat
pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat
bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya
berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3. Sebagian besar warga
masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4. Masyarakat tersebut
homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan
sebagainya.
C. Perbedaan Dari Berbagai Segi
1. Segi Agama
Masyarakat pedesaan dikenal sangat religious. Artinya, dalam
keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka
juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan.
Misalnya tahlilan, rajaban, jumat kliwon, dan lain-lain.
Sedangkan Kehidupan keagamaan di kota berkurang, kadangkala tidak terlalu
dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
2. Segi Sosial
Masyarakat desa sangat mengutamakan
social life nya. Mereka bergotong royong melakukan hal tanpa ada unsur
uang/materi. Namun karena masyarakat kota yang syarat akan materi jadi segala
sesuatu yang dilakukan atas dasar materi untuk kepentingan diri sendiri.
3. Segi Lingkungan Alam
Masyarakat pedesaan berhubungan kuat
dengan alam, disebabkan oleh lokasi geografinya di daerah desa.
Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan
oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam, seperti dalam pola berpikir
dan falsafah hidupnya. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota, yang
kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
4. Segi Pekerjaan
Pada umumnya atau kebanyakan mata
pencaharian daerah pedesaan adalah bertani dan berdagang sebagai pekerjaan
sekunder. Namun di masyarakat perkotaan, mata pencaharian cenderung menjadi
terspesialisasi, dan spesialisasi itu sendiri dapat dikembangkan.
5. Segi Kepadatan Penduduk
Penduduk desa kepadatannya lebih
rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota. Kepadatan penduduk
suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu
sendiri.
6. Homogenitas dan Heterogenitas
Homogenitas atau persamaan dalam
ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan
perilaku sering nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan
masyarakat perkotaan.
Di kota sebaliknya, penduduk heterogen terdiri dari
orang-orang dengan macam-macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan, dan mata
pencaharian.
D. Aspek
Positif &Negatif Masyarakat Perkotaan &Perdesaan
Beberapa
aspek positif dan negatif dari masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah sebagai
berikut :
- Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
- Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
- Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
- Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
- Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Hal
– hal yang termasuk faktor pendukung antara lain :
- Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan.
- Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
- Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
- Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
- Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).
Perbedaan dan Hubungan antara Desa dan Kota
1. Perbedaan
Desa dan Kota
Ada
beberapa ciri yang dapat membedakan antara desa dan kota. Beberapa ciri ini
dapat membantu mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat
dapat disebut masyarakat kota atau masyarakat desa. Ciri-ciri yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
- Jumlah dan kepadatan Penduduk
- Lingkungan Hidup
- Mata Pencaharian
- Pola Interaksi Sosial
- Statifikasi Sosial
- Corak Kehidupan Sosial
- Mobilitas Sosial
- Solidaritas Sosial
- Kedudukan dalam hierarki Sistem Administrasi Nasional
2. Hubungan
Desa dan Kota
Desa
dan kota dapat dikatakan memiliki hubungan yang erat. Hubungan ini terjadi
karena adanya saling ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah
satu contohnya adalah kota yang tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan
bahan-bahan pangan seperti beras, sayur, daging, dan ikan. Selain itu, kota
juga membutuhkan sumber tenaga kerja kasar yang biasanya diambil dari pedesaan
karena mereka biasanya bekerja secara musiman. Biasanya jika musim tanam mereka
bekerja di sawah dan pada saat menunggu masa panen mereka merantau ke kota.
Tidak
hanya dalam hal kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat perkotaan, masyrakat
pedesaan juga membutuhkan barang-barang dari kota seperti pakaian dan alat-alat
pertanian. Kota juga menyediakan tenaga kerja untuk desa seperti tenaga kerja
yang melayani di bidang kesehatan, elektronika dan alat transportasi
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi
kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar
pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
Sebaliknya, kota
menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga
menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh
orang desa.
E. Kesimpulan
Masyarakat desa dengan masyarakat
kota itu sangat bertolak belakang baik dari lingkungan,cara berpikir,lapisan
sosial,tingkah laku,adat serta jumlah penduduk nya pun berbeda.
Masyarakat desa lebih ke tradisional dan masyarakat kota lebih mengarah
ke perkembangan dunia dengan kata lain masyarakat kota itu mengikuti zaman.
Masyarakat desa juga mengikuti zaman tetapi perilaku mereka masih di pengaruhi
oleh adat dan kebudayaan.
Adat kebudayaan masyarakat desa masih sangat kental, berbeda dengan
masyarakat kota yang hampir keseluruhan adat dan kebiasaan nya sudah di
pengaruhi oleh kebudayaan luar.
F. Referensi
Langganan:
Komentar (Atom)





